Saat ini tren parfum tidak hanya berfokus pada aroma, tetapi juga pada konsep dan karakter yang dibangun dari aroma tersebut. Salah satu istilah yang tengah naik daun dalam komunitas pecinta wewangian adalah “kunticore” sebuah gaya yang memadukan unsur mistis, feminin dan memikat. Di sisi lain, “white florals” merupakan salah satu kategori aroma yang telah lama dikenal dalam industri parfum.
Table of Contents
Apa Itu Kunticore?
Kunticore adalah istilah yang belakangan populer di media sosial, menggambarkan estetika yang memadukan nuansa misterius, sensual dan sedikit “haunting”. Nama ini mungkin terdengar unik, namun sebenarnya merujuk pada kekuatan feminin yang gelap dan glamor. Dalam dunia parfum, kunticore sering diasosiasikan dengan aroma yang kaya, menggoda dan menyisakan kesan mendalam.
Notes yang identik dengan kunticore biasanya menciptakan kesan yang intens dan memikat. Aroma seperti tuberose, jasmine, patchouli, vanilla dan amber sering digunakan untuk membentuk karakter yang kuat, sensual dan penuh percaya diri.
Kombinasi notes tersebut menciptakan kesan aroma yang intens dan memikat, sering kali digunakan untuk membangun karakter yang berani dan penuh pesona.
Apa Itu White Florals?
White florals atau bunga putih adalah kategori aroma dalam dunia parfum yang berasal dari bunga-bunga dengan kelopak putih dan aroma khas yang kuat namun elegan.
White florals biasanya mengandalkan aroma dari bunga-bunga seperti jasmine, tuberose, lily, orange blossom dan gardenia. Kelima bunga ini dikenal memberikan kesan feminin dan elegan yang kuat.
White florals sangat populer dalam banyak parfum klasik dan modern karena kemampuannya untuk memberikan kesan anggun, bersih dan mempesona. Meski terlihat lembut, white florals bisa menjadi aroma yang sangat dominan dalam sebuah komposisi parfum.
Apakah Kunticore dan White Florals Sama?
Secara sekilas, kunticore dan white florals terlihat mirip karena keduanya menggunakan notes seperti jasmine dan tuberose. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar. White florals adalah kategori aroma berdasarkan bahan (notes), sedangkan kunticore lebih merupakan konsep atau interpretasi gaya.
Dengan kata lain, white florals bisa menjadi bagian dari kunticore, tetapi tidak semua white florals termasuk dalam kunticore. Kunticore lebih ekspresif dan berfokus pada kesan sensual dan misterius.
Rekomendasi Parfum Kunticore dan White Florals
Untuk Anda yang tertarik mengeksplorasi aroma dengan nuansa kunticore atau white florals, berikut beberapa parfum yang dapat menjadi pilihan:
1. Gorgeous Tuberose
Cocok untuk Anda yang ingin tampil klasik namun tetap penuh kekuatan karakter. Jasmine dan tuberose yang dominan menjadikannya representasi sempurna dari white florals.
- Top Notes: Bergamot, Mandarin Orange, Red Berries
- Middle Notes: Jasmine, Orange Blossom, Tuberose
- Base Notes: Cedarwood, Vanilla
2. Remember Me
Aroma ini membentuk kesan misterius dan menawan. Cocok untuk malam hari atau saat ingin tampil lebih dramatis dan berkelas.
- Top Notes: Daffodil, Pear, Poppy
- Middle Notes: Jasmine, Musk, Tuberose
- Base Notes: Patchouli, Vetiver
3. Irresistible
Dengan jasmine dan orange blossom di tengah, parfum ini memberikan keseimbangan antara kelembutan white florals dan daya pikat aroma buah.
- Top Notes: Blackcurrant, Lavender, Lemon, Mandarin Orange
- Middle Notes: Jasmine, Orange Blossom, Pear, Petitgrain
- Base Notes: Amber, Cedarwood, Musk, Vanilla
Kesimpulan
Kunticore dan white florals memang memiliki banyak kesamaan, terutama pada penggunaan aroma bunga putih yang intens dan elegan. Namun, keduanya tidak dapat disamakan sepenuhnya. White florals adalah karakter aroma, sementara kunticore adalah konsep yang lebih luas dan artistik.